MEDAN| Rencana menaikkan gaji Kepala Lingkungan (Kepling) di bawah Pemko Medan sebesar Rp 5 juta yang disampaikan Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Sebagian pihak setuju dengan usulan program dari calon wali kota yang akrab disapa Ridho tersebut, namun Sebagian lainya tidak setuju dengan program menaikkan honor atau gaji kepling di Kota Medan tersebut.
Anggota DPRD Kota Medan, Datuk Iskandar Muda kepada wartawan menjelaskan, pihaknya sangat setuju jika gaji Kepling mendapat kenaikan hingga Rp 5 juta. Mengingat, beban kerja dan tanggungjawab yang diemban seorang Kepling tergolong berar.
“Prinsipnya DPRD Medan setuju dengan kenaikan gaji Kepling. Karena memang Kepling ini ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Bahkan Kepling kerjanya bukan hanya 8 jam, bisa 24 jam, On Call,” kata Datok Iskandar kepada wartawan Senin (30/9/2024).
Datok Iskandar menambahkan, kenaikan gaji Kepling akan terlebih dahulu menyesuaikannya dengan APBD Kota Medan. Karena, anggaran yang tersedia harus menyesuaikan dengan program prioritas yang telah dicanangkan.
“Menurut saya sangat baik untuk menunjang kinerja, khususnya di bidang Kamtibmas, bagaimana dengan naikkmya gaji kepling, bisa menambah semangat kepling untuk bisa mengantisipasi tawuran dan gangguan kamtibmas lainnya,” ucapnya.
“Apalagi kita ketahui, Kepling-kepling ini sangat aktif menyosialisasikan masalah sampah, kesehatan dan program pemerintah lainnya,” sambungnya.
Dirinya yakin, dengan kenaikan gaji, 2001 Kepling di Kota Medan akan lebih semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau dinaikkan, saya yakin semua Kepling jadi senang dan semangat untuk melayani warganya. Karena Kepling ini lah wujud hadirnya pemerintah kota di tengah-tengah warganya.
Datuk Iskandar mengungkapkan, rencana Calon Wakil Walikota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis yang akan menaikkan gaji Kepling sudah didengar oleh para Kepling. Secara pribadi, ia mengapresiasi pemikiran Yasyir Ridho tersebut dan menganggap jika rencana tersebut hanya bisa dipikirkan oleh orang yang berpengalaman.
“Beberapa Kepling dari dapil saya sudah menghubungi dan menanyakan ke saya. Banyak Kepling yang berharap pak Yasyir Ridho menjadi Wakil Walikota Medan agar rencana tersebut bisa diwujudkan,” tutupnya.
Terpisah, seorang politikus senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara, Brilian Moktar lewat komentarnya di media sosial juga turut setuju dengan usulan dari pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Hidayatullah – Yasyir Ridho Loebis (HIRO) tersebut.
“Pas itu bung. jeritan kepling harus didengar, bagus zaman bang Rahudman yang selalu perhatikan kepling. kepling jangan diperas, mau jadi kepling mesti bayar sama oknum,” tulis Brilian dalam postingan terkait kenaikkan honor kepling di Medan.
Dia pun menekannya bila nanti honor kepling jadi dinaikkan, kepling harus menjaga Amanah dan bekerja secara professional.
“Jadilah kepling yang bertanggung jawab, bukan cari uang dari warga. Dan harusnya kepling dari warga setempat, bukan orang luar dari wilayah,” ungkapan Brilian.
Sebelumnya, pada tahun 2023 seorang anggota DPRD dari PDIP Roby Barus juga mendukung rencana wali kota Medan Bobby Nasution untuk menaikkan honor kepling di lingkungan Pemko Medan.
“Kita sangat apresiasi dan menyambut baik rencana Wali Kota Medan untuk menaikkan gaji para kepling. Apalagi, sejak beberapa tahun terakhir, gaji kepling belum pernah naik. Padahal mereka merupakan ujung tombak pemerintahan,” ujar Roby Barus di salah satu media online, di Gedung DPRD Medan, Rabu (22/6/2023).
Pria ramah ini pun mengurai, gaji kepling di Kota Medan saat ini hanya sebesar Rp3,2 juta. Angka ini masih tepaut jauh di bawah UMK Medan sebesar Rp3,6 juta.
“Gaji yang diterima itupun berkurang, karena harus terpotong iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Para kepling hanya menerima gaji di kisaran Rp2,8 juta setiap bulannya,” terangnya.
Di sisi lain, netizen memberikan tanggapan terkait program HIRO tersebut. Sebagian dari netizen tidak setuju dengan usulan tersebut.
“Ga setuju, kepling lingkungan orang tua saya lampu jalan mati sudah bertahun pun tidak peduli,” tulis netizen Bernama Anand B.
selain itu netizen Bernama Echo_sinana mengatakan memang harus siaga 24 jam tapi kan gak setiap hari kerjaan mereka.
“Tapi oknum kepling harus ada uang dulu baru mau ngurus pak. Kalau tidak, lama prosesnya. Tapi tidak semua kepling begitu,” tulis netizen Bernama Irwansiregar.
Selain itu, Sebagian netizen mengatakan mendukung usulan dari HIRO tersebut asalkan para kepling bekerja dengan professional.rel