MEDAN-Pemerintah Kabupaten Padanglawas (Palas, red) mengumpulkan seluruh camat agar menginstruksikan seluruh kepala desa untuk mobilisasi Bimtek Administrasi Desa dengan dana kelas nasional di Hotel Soechi Internasional, Jalan Cirebon, Medan, Minggu (10/11) sampai Rabu (13/11) Tahun 2019.
Namun, kegiatan bimtek itu mendapat kritikan dari salahsatu Pemerhati Anggaran Pemerintah Desa Kabupaten Palas, Hans, karena diduga menyalahi aturan.
Menurut Hans, dalam undangan disebutkan aparatur desa se-Kabupaten Padang Lawas mengikuti bimtek nasional penggunaan buku administrasi desa, berbiaya Rp6 juta.
“Seharusnya anggaran standar bimtek setiap aparatur desa untuk tingkat nasional senilai Rp5 juta bukan Rp6 juta,” ungkap, Hans kepada awak media di Medan, Sabtu (9/11/2019).
Menurutnya, bimtek yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) ini, seharusnya diadakan di Sibuhuan atau tingkat lokal.
Tetapi, oleh Sekda Kabupaten Palas, yang ikut andil dalam mobilisasi peserta Bimtek agaknya terlalu dipaksakan untuk dilakukan di Medan.
“Jelas Bimtek yang diadakan di Medan terlampau dipaksakan. Sebab, masuk dalam kategori tingkat nasional. Seharusnya tingkat lokal bimtek tersebut dilakukan dengan anggaran hanya Rp3 juta,” tutur Hans.
Diadakannya bimtek di Kota Medan, ia menjelaskan akan menjadi temuan dan melanggar biaya bimtek standar nasional.
“Kita ketahui bersama bahwa dana yang dimasukkan dalam APBDes untuk kegiatan ini hanya untuk bimtek lokal. Dengan diadakannya di luar daerah, otomatis membutuhkan biaya perjalanan dinas sementara. Sementara untuk dana perjalanan sudah tidak ada lagi,” terangnya.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Palas, Arpan Nasution saat dikonfirmasi wartawan membenarkan diadakannya Bimtek seluruh desa se Kabupaten Palas di Hotel Soechi Kota Medan.
“Iya benar ada diadakan Bimtek di Medan,” kata Arpan kepada wartawan.
Namun, saat ditanya mengenai anggaran dananya kenapa sebesar Rp6 juta, Arpan malah buang badan.
Ia meminta wartawan untuk menanyakan hal itu langsung kepada Kepala Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Palas. “Kalau masalah itu (kenapa diadakan di Medan) silahkan tanya kepada Kadis Pemdes,” ungkap Arpan singkat. (Diva Suwanda)