MEDAN | Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis bertemu dengan sejumlah warga Kota Medan berdarah India, Minggu (14/10/2024) di Galih Kopi, Jalan Ketapang.
Pada pertemuan itu, mantan Ketua KNPI Sumatera Utara tersebut banyak mendengar aspirasi dan keluhan dari komunitas tersebut. Salah satunya, terkait penanganan banjir.
Krisna, seorang warga menuturkan, persoalan banjir menjadi masalah serius yang dihadapi warga. Setiap hujan turun, warga merasa was-was karena genangan air bisa mengganggu aktivitas masyarakat.
“Soal banjir Bang Ridho, kalau sudah hujan jalanan tergenang air. Itu menyulitkan kami masyarakat, karena banyak juga masyarakat yang beraktivitas di jalanan,” kata Krisna.
Menurut Krisna, kondisi banjir di Kota Medan sudah semakin parah. Sebelumnya, banjir hanya terjadi di pinggiran kota, namun saat ini, banjir juga menggenangi pusat kota seperti Lapangan Merdeka dan lainnya.
“Karena itu bang, apakah ada jaminan dari Pasangan HIRO, untuk tidak ada banjir lagi, atau setidaknya bisa mengurangi banjirlah,” ujarnya.
Menanggapi itu, Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis mengakui jika banjir menjadi salah satu momok bagi masyarakat Kota Medan.
Pasangan Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis (HIRO), katanya, tidak bisa memastikan Medan bebas dari banjir. Namun, Pasangan HIRO akan berupaya untuk mengurangi banjir di Medan.
Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara tahun 2019-2021 tersebut menjelaskan Pasangan HIRO tidak akan bersikap asal bunyi alias asbun. Pasangan HIRO akan, melakukan kajian secara komprehensif untuk mengetahui persoalan banjir di Medan.
“Jika kami diamanahkan, pertama saya akan melihat Blue Print tentang parit di Medan. Saya harus tahu petanya, berapa jumlah kilometer parit di Medan, apa masalahnya sehingga air nggak mengalir ke sungai. Atau sungai yang dangkal?” kata Yasyir Ridho.
Menurut Yasyir Ridho, menangani banjir harus melihat dahulu Medan Urban Development Project (MUDP). Dirinya tak ingin, menjanjikan hal yang belum diketahuinya secara pasti.
“Ini harus dilihat langsung, saya tidak mau menjanjikan apa yang saya tidak pahami. Saya belum tahu apakah benar pembangunan parit sekarang ini sesuai dengan struktur yang ada?. Jadi jangan Asbun sesumbar bisa langsung menangani banjir,” katanya.
“Misalnya elevasi parit di hulu dan parit hilir, mana yang lebih tinggi. Jangan-jangan di hulu lebih rendah dari pada di hilir. Jadi air yang harusnya mengalir ke laut balik ke Tuntungan. Saya tak mau seperti itu,” sambungnya.
Jika penanganan banjir dilakukan dengan melakukan kajian yang komprehensif, Yasyir Ridho bisa memastikan banjir di Kota Medan berkurang.
“Pasti bisa mengurangi banjir, saya bisa pastikan, dengan catatan Saya harus melihat secara utuh soal tata ruang di Medan, apakah karena curah hujan yang tinggi atau masalahnya di hulu,” jelasnya.
Karena, dengan melakukan kajian secara komprehensif, persoalan banjir bisa diatasi. Sehingga, pembangunan infrastruktur seperti drainase akan mampu mengalir air hingga ke hilir.
“Jadi kita tahu kenapa parit itu tidak bisa mengatasi banjir di Medan, ada masalah apa itu? Demikian parit yang sekarang dibangun dan telah dibangun, ada apa sehingga tidak bisa mengatasi,” katanya.
“Apapun masalah di Medan harus dicari akar masalahnya, nggak bisa diobati hanya untuk sebentar saja, kita ingin selesaikan masalah di Medan secara komprehensif,” pungkas Ridho.rel