Kabanjahe-ORBIT: Predikat sebagai ibukota kabupaten dan pernah meraih penghargaan Piala Adipura sebagai kota terbersih tingkat nasional beberapa tahun lalu, revitalisasi drainase/parit kota Kabanjahe dinilai sangat perlu dan penting.
Mengingat setahun terakhir ini setiap hujan turun, drainase di jalan-jalan protokol meluap memenuhi badan jalan bagaikan sungai, karena saluran parit tidak maksimal berfungsi dipenuhi berbagai jenis sampah.
Sebelum drainase jalan direvitalisasi, sulit kota Kabanjahe bersih dari sampah, karena saluran parit jalan selalu dipenuhi sampah plastik, limbah pemukiman, endapan tanah dan pasir, sisa-sisa bahan rehab bangunan warga dan sampah bungkus makanan yang dibuang warga sembarangan kebadan jalan.
Hal itu dikatakan anggota DPRD Karo dari Fraksi Golkar Frans Dante Ginting BBA yang juga Sekertaris Depicab Soksi Kabupaten Karo saat diminta tanggapannya tentang kebersihan dan penyebab banjir kota Kabanjahe, Rabu (23/1/2019) saat berbincang denga Orbitdigitaldaily.com.
Menurut Frans Dante Ginting, sejumlah titik infrastruktur drainase jalan di ibukota Kabupaten itu yang selalu menjadi titik rawan banjir, yaitu Jalan Jamin Ginting (Simpang tiga galon/Masjid Agung dan KM 60 depan Hotel Suit Pakar), Jalan Veteran, Jalan Mariam Ginting menuju Simpang Enam, Jalan Rakuta Brahmana/Kota Cane, Jalan Kapten Pala Bangun (persimpangan Centrum GBKP) yang pernah menelan korban jiwa terbawa arus luapan banjir akibat drainase tidak maksimal berpungsi.
“Masyarakat Karo, khususnya masyarakat Kabanjahe sudah merindukan ibukota Kabupaten Karo meraih kembali penghargaan piala Adipura yang pernah diraih pada tahun 80 an lalu. Saatnya sekarang Pemkab Karo bersinergi dengan masyarakat menjaga dan memelihara kebersihan kota. Perlu kita sadari bersih itu adalah sehat, bersih itu wibawa, bersih itu gambaran keberhasilan dan kesuksesan dan bersih itu bagian dari iman,” ujar Frans Dante.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan kota tidak cukup dengan memaksimalkan jumlah armada pengangkut sampah dan meningkatkan volume kinerja pekerja, tetapi harus disertai revitalisasi drainase/parit jalan, paling tidak pembenahan secara menyeluruh.
“Bila parit jalan tidak terpelihara dengan baik, akan berdampak kepada banjir, sehingga mempercepat kerusakan jalan dan kinerja pekerja kebersihanpun tidak akan pernah maksimal,” katanya.