Ini Target KPU Tapteng di Pemilu 2019

Ilustrasi pemilu.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tapanuli Tengah (Tapteng) Timbul Panggabean menargetkan partisipasi Pemilih April mendatang bisa mencapai 77,5 persen.

Angka tersebut naik  sebanyak 2,5 persen dari Pemilu 2014 silam .

Didampingi anggota KPU, Fery Yosha Nasution selaku Divisi Sosial dan Partisipasi Masyarakat, salahsatu pendulang jumlah partisipasi Pemilih 2019 ini dengan peran Relawan Demokrasi yang harus bekerja maksimal dengan menyisir 11 basis masyarakat.

“Dan kemarin saat Bimtek sudah kami tegaskan kepada para Relawan Demokrasi KPUD Tapteng, agar dengan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya demi mengejar target pemilih tahun 2019 sebesar 77,5 persen,” sebut Timbul, Minggu (20/1).

Dijelaskan Timbul, program Relawan Demokrasi dilatarbelakangi oleh partisipasi pemilih yang cenderung menurun. Dimana empat kali Pemilu Nasional terakhir dan pelaksanaan pemilukada di berbagai daerah menujukkan indikasi menurunnya jumlah partisipasi masyarakat.

“Pada Pemilu Nasional tahun 1999 pasca reformasi partisipasi pemilu kita cukup tinggi yaitu 92 persen. Tahun 2004 menurun menjadi 84 persen, 2009 menurun lagi menjadi 71 persen dan tahun 2014 naik menjadi 73 persen. Dan pada Pemilu 2014 ada perubahan yang menaik yakni 75 persen. Dan untuk tahun 2019 ini ditarget menjadi 77,2 persen,”terang Timbul

Ditanya apa penyebab menurunnya partisipasi masyarakat?

Menurutnya, ada rasa jenuh dengan frekwensi penyelenggaraan Pemilu yang tinggi. Ketidakpuasan atas kinerja sistem politik yang tidak memberikan kualitas hidup. Mal-administrasi penyelenggaraan Pemilu. Serta melemahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pemilu sebagai instrumen transformasi sosial.

“Di harapkan dengan adanya sistim pemilihan yang sudah berganti semakin menambah antusias masyarakat untuk ikut serta. Memang harus kita akui kalau diera Orde Baru, itu-itu saja pemimpinnya sehingga ada rasa jenuh bagi masyarakat. Tapi saat ini sudah ada batasan periode yakni hanya dua periode untuk kepala negara dan kepala daerah.

Artinya sudah ada pilihan jika tidak puas dengan hasil kinerjanya. Untuk itu kami mengajak masyarakat agar aktif memberikan haknya yang sangat berharga itu untuk menentukan siapa pemimpin bangsa kita ini kedepan, karena pilihan sudah beragam baik itu untuk legislatif, tidak seperti dulu hanya ada tiga partai saja.

“Kami mengajak seluruh masyarakat agar berperan aktif menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu serentak nanti,” imbuhnya, seperti dilansir Antara.